Kasus tersebut bermula ketika Jolicur memesan dendeng di sebuah restoran. Begitu daging olahan yang diinginkan disajikan, dia langsung menyantapnya. Ketika tersisa sedikit, eh, pria 38 tahun itu mengembalikan potongan akhir seraya mencela bahwa dendeng seharga GBP 30 (sekitar Rp 413 ribu) tersebut sudah apek, tak enak dimakan.
Tentu saja pemilik restoran berang dan melapor ke polisi. Apalagi itu bukan yang pertama Jolicur berulah. Sebelumnya, dia pernah memesan lima porsi milkshake yang langsung diseruputnya. Dia menyisakan sedikit saja, dan dengan enteng kemudian komplain bahwa minuman yang sudah masuk ke perutnya tersebut tidak enak. Walhasil Jolicur menolak membayar.
Polisi lantas mendatangi rumah Jolicur. Dasar pria bandel, dia masih saja berani berulah. Dengan menirukan suara perempuan, dari balik pintu dia mengatakan bahwa orang yang dicari polisi tidak ada. Namun, kebohongannya terkuak. Jeff Sabounji, si polisi, kemudian mendengar tetangga Jolicur mengatakan,”George, serahkan dirimu!”
Masalah lain menanti. Di saat Jolicur harus menghadiri sidang, kesehatannya terganggu. Jangankan berdiri menghadapi pertanyaan hakim di pengadilan, untuk bernapas saja dia harus dibantu respirator. Jolicur tergeletak tak berdaya di ranjang.
Jaksa Kyan Ware mengatakan butuh biaya ribuan dolar hanya untuk menghadirkan pria obesitas itu ke pengadilan. Sejatinya, lima tuduhan menanti Jolicur, namun akhirnya pengacaranya ditawari ”jalan tengah” untuk meloloskan kliennya itu dari penjara. Penasihat hukum setuju Jolicur didenda GBP 800 (Rp 11 juta).
”Dia sudah mendapatkan penjaranya sendiri. Dia tidak bisa beranjak dari ranjang,” ujar Jaksa Ware.
sumber : daily mail
sumber :http://kangboed.wordpress.com/2010/04/04/wow-bebas-dari-hukuman-penjara-karena-terlalu-gemuk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar